:k
(1)
teluk penuh dengan sepi
menggigilkan meski tanpa gerimis
matahari sengat.
sungguh sengit mengayuh harap sendiri
(2)
satu beranda kita pernah singgah
kita: aku, matahari, gerimis dan kau
matahari mengintip sesekali
ragu seperti kau
aku: gerimis, merah
gigih
(3)
kini aku mengerti:
kau mencintaiku seperti teluk memeluk pulau
tak perlu,
mestinya, mempertanyakan "kenapa?"
kita adalah diam yang tak terseberangi.
indah sekali.
(4)
pagi ini,
dari tempat di mana pernah telah singgah,
kulapisi waktu dengan tanya
adakah kau sesali
pertemuan yang tumbuh jadi percakapan
lalu janji?
aku tak.
tapi ngilu ini tak bisa kuelak.
pangkal hatiku ditohok sepi: telak.
humboldt bay, 2010
No comments:
Post a Comment