Notes On

Tuesday, July 17, 2012

Selamat Pagi, Kopi

(3)
Kalau kau bangun
menjemput kopimu pagi nanti,
pada sesap pertama yang membalur langit-langit
temukanlah aku: menunggu di bibirmu
jangan tampik, kecap: seluruh aku, seluruh rindu. 
Meski pahit asam.

aku serupa aroma.
menguarkan jejak,
membangkitkan ingatan masa lalu,
kau mengenaliku dalam hela-hela napas. 

(4) 
Aku terjaga 
dan menemukan rindu menunggu.
menyapa selamat pagi.
mataku mendidih: dengan airnya kuseduh pagi.

seperti kopi disesap dengan pahit asam
aku menghirup bahagia: bersamamu

(5)
begini: 
kami lama tak lagi 
bertukar sapa
kami lama 
telah diam diam
berdampingan dan memahami perpisahan

seperti embun memahami matahari
: diam-diam berdampingan dalam keluasan entah.


May 2012

No comments:

Post a Comment