Notes On

Tuesday, September 11, 2007

Sajak Bulan

- kepada My


Telah bermusim-musim kita saling mencari
ziarah di antara bayang pohon dan lembah,
Telah bermusim-musim kita saling memanggil
diam di telanjang padang atau ketinggian
di antara malam dan awan

Telah kubujuk awan, telah kusapa bayang pepohonan
untuk datang lebih cepat lalu nyingkir
Dalam bentang masa dan semesta aku berjalan
Mencari jejakmu yang gagal dihapus angin

Dan entah mulai kapan perlahan jarak kulepaskan
dalam pilu kau ku seru:
“Tidak bisakah hari ini kita berhenti saja:
Tanpa merisaukan arah angin,
Dan di tengah keluasan entah, kita berjalan bersama,
bercengkrama atau diam saja berdampingan.”

Sambil mereguk sepuas cahaya
Kita biarkan jiwa tersulut gairah

Telah bermusim-musim kumencari
Jejakmu yang dulu pernah kukenali

“Tidak bisakah hari ini kita berhenti saja:
Tanpa merisaukan arah angin,
Dan di tengah keluasan entah, kita reguk semabuk cahaya
biarkan jiwa tumbuh, berkobar dalam gairah.”

2007

No comments:

Post a Comment