Notes On

Tuesday, April 15, 2008

badai di peranginan

Sosok hidup berdiri di peranginan, ketika badai datang
Dalam angin kesiuk, cuaca teruk,
ia berdiri berhadapan dengan amuk
dirinya sendiri.
Membiarkan angin menerjang,
angin hempas dalam diri.
Sesekali ia huyung,
liar meliuk dalam belit badai,
dan jutuh terpuruk
Tapi dengan keras kepala, terus berdiri di situ
Langit coba ia peluk dalam kain koyak:
Baju pengatin dan panji masa lalu.

April 2008

No comments:

Post a Comment