ini catatan tentang perjalanan ke Skouw Mabo. Tientang ranjang penuh pasir, diterbangkan angin menembus pilah-pilah dinding rumah yang terbuat dari pelepah sagu.atau bahan lain, entahlah. tidak penting lagi kini.
tapi ranjang berpasir itu, dan angin yang menerbangkannya sesekali berkelebat di sudut mataku.
@ami, ilo: my beloved ones.
padaku pernah singgah: sebuah bodi*
yang dicungkil dariku adalah harap.yang dipasak dalamku: kau
kesedihan menoreh karang,
selalu hampir membuat langkah karam.
begitu hampir, hingga telah lama tak lagi kutahu asal pasir di atas ranjang.
adakah angin sakal, bawa butir pasir dari pantai asing
atau jejak diri yang pergi menelusur pantai
menganyam angin
niscaya: layar koyak jadi sayap, aku terbang.
padaku: sebuah rumah
tanpa tirai, kini dengan jendela terpentang
malam-malam pada waktu angin bisa dianyam jadi buaian,
penuh pasir,penuh desir, kupasrahkan diri ditelan bulat bulan.
lalu terbang.
menemuimu di bawah cemara.
*bodi, jenis perahu yang terbuat dari kayu utuh, yang dilubangi. umum di daerah sultra.
makassar 2009
Salam budaya. Terimakasih mbak LV telah berkunjung dan membac postingan saya di blog sastra radio tentang LV. Salam budaya.
ReplyDelete