Notes On

Monday, October 18, 2010

Sore Merah Seperti Teh

musik menjemput larik-larik ini, dari jalan panjang kenangan tentang lhokbon di waisai, dan thalasa yang menyimpan manado tua di berandanya.
kukirim kepadamu, kekasih yang membawa punggungnya terus menjauh dariku.

untuk dinyanyikan:

hanya ada angin jemu
dan sore yang merah
seperti teh
ketika buah bakau jatuh dan pecah
cinta bertolak dari dermaga
ke duanya menuju entah
mencari tempat tumbuh
tempat berlabuh.

tentang kita:
meski atas nama singgah
cinta tak pernah salah
ketika tiba di dermaga

2010

No comments:

Post a Comment