Notes On

Tuesday, August 31, 2010

Rahasia Yang Terselubung



 terjemahan
(The Secret Within   
By: Roger Chauvette  )

Namaku takut 
Jangan keliru 
Aku parasit yang membangun rumah dalam
Rasa bimbang pun amarah dan sakit
Bagian terbaik adalah kau menampungku
Bahkan ketika dirimu menolak untuk percaya bahwa aku ada di sana.
Sediakan bagiku segala yang kuperlu
Dan aku akan mengendalikan hidupmu.

Aku bersekutu dengan rasa tertolak
Yang ahli menjajah hati,
Mengubah cemas menjadi ragu 
Mengolah peristiwa jadi malapetaka ketika hadapi
cercaan yang datang dari dalam, dari diri sendiri
Hingga akhirnya si tuan rumah
adalah korban tak berdaya
Tak lagi si perkasa yang busung dada
Jiwa yang tak tertolong, tak berpengharapan
Berdiam dalam derita yang mengelana
Tak mampu jadi bagian dari seseorang atau pun sebuah tempat 
Tapi yang terburuk: menolak diri, dirinya sendiri.
Beranjak dari ruangan pergi tidak karena alasan lain selain tertekan 
Dan mungkin saja..putus asa.

Apakah dirimu mulai dihinggapi rasa takut?
Sudahkah segala harap dan angan-anganmu teracuni
telah sampaikah kita di titik di mana kau terintimidasi? 
Ayolah, bawa aku pulang bersamamu.
Akan kuperkenalkan kau dengan anak-anakku yang bakal lahir.
Bersama-sama kami akan meluluhlantakkan dirimu.;
Meyakinkanmu bahwa tidak perduli apapun daya upayamu
Semua itu tidak akan, tak akan pernah , merubah keadaan menjadi baik.  
Dan lebih lagi
Tindakan-tindakanmu, akan merengut orang-orang yang kau sangka teman
Orang-orang yang dalam rasa frustasi akan mencampakkanmu
Atau dengan cara yang berbeda memperlakukanmu
Oh betapa aku akan bersukaria dan berkubang
Dalam ketidakmampuanmu memutuskan rantai
Yang telah kubantu kau membuatnya,
dalam keterpasunganmu  -yang aku sebagai tukang pasung-
Telah memasangnya ke kakimu.
Tidak perduli kau kemana 
Tidak perduli apa yang kau karsa
Tak akan pernah kau sanggup menangkapku ketika kau berlari,
Karena aku hidup di dalam pikiranmu
Tempat yang atas persetujuanmu aku tempati.
Aku pun tak akan bergegas meninggalkanmu
Selama kau terus menerimaku;
Menjamuku dengan rasa cemas dan ketidak-sempurnaan;
Membiarkanku mendamparkan keraguan pada niat baik semua orang
Bahkan mengacaubalaukan rencana-rencana terbaikmu sendiri.
Lihatlah, aku telah kehilangan hati untukmu
tak perduli dengan kebutuhanmu
Karena telah kau anugerahkan padaku sebuah kehidupan yang sepenuhnya kukuasai
Mengundangku menjadi tuan atasmu
Jadi mengabdilah dan senangkan diriku
Dan merataplah di wilayah kebergantungan yang kau bangun.

Berhenti melihat ke kakiku!
Jangan perdulikan bahwa lutut-lututku semua berbalut perban dan bengkak.
Kelemahan seperti itu tidak perlu kau risaukan.
Jangan mau beri telinga dan percaya omongan teman-temanmu!
Jangan terbujuk untuk mau ikut berbahagia dengan segala kebaikan di sekitarmu!
Tolak mentah-mentah segala karunia, talenta yang diberikan Tuhan kepadamu
Sangkali dorongan yang datang di malam hari untuk berjalan di atas air, 
melakukan sesuatu untuk membuka pintu mujizat;
Karena itu semua akan membalikkan mantra yang telah kurapalkan
Karena itu akan mengembalikanku ke sini ke kelicikan dan gambaran diriku
Dimana aku akan ditinggalkan teronggok lemah
Perlahan mengabur, lisut, menciut 
Dan suatu ketika bersama berjalannya waktu
Aku akan mulai pudar
Dan perlahan 
Menghilang.

No comments: