(1)
kali ini pun
kau pergi membawa rindumu ke pada sendiri.
dirimu sendiri.
dirimu sendiri.
malam menelanmu
lampu warni-warni,
keriuhan tawa
lampu warni-warni,
keriuhan tawa
yang digulir di atas komedi putar, menyisakan aku.
kupikir kau pun
belajar bercakap-cakap dengan sepi
di setiap pasar malam
yang kau singgahi
(2)
berhadapan dengan waktu, aku menyimpan tanya: ‘kapan’?
kapan putaran rindu membawa kudamu, mencapaiku.
(3)
ditemani khayalan, aku pasrah, bukan mengalah.
(4)
seperti dalam kumpulan arisan perempuan setengah baya,
sepi mengorek kisah kita.
hidup dan diriku tergelak.
ia atas kebodohanku, aku atas diriku.
seperti malam membuat cahaya pendar di pasar malam
pun kunang-kunang pada pohon-pohon di kuburan
kami mencintaimu
dengan cara berbeda.
hingga kini.
No comments:
Post a Comment