Notes On

Friday, February 13, 2015

Pasar Malam

(1) 
kali ini pun
kau pergi membawa rindumu ke pada sendiri.
dirimu sendiri.      
malam menelanmu
lampu warni-warni,
keriuhan tawa       
yang digulir di atas komedi putar, menyisakan aku.      

kupikir kau pun
belajar bercakap-cakap dengan sepi
di setiap pasar malam
yang kau singgahi    

(2) 
berhadapan dengan waktu, aku menyimpan tanya: ‘kapan’? 
kapan putaran rindu membawa kudamu, mencapaiku.


(3) 
ditemani khayalan, aku pasrah, bukan mengalah. 

(4) 
seperti dalam kumpulan arisan perempuan setengah baya,
sepi mengorek kisah kita. 
hidup dan diriku tergelak. 
ia atas kebodohanku, aku atas diriku.

seperti malam membuat cahaya pendar di pasar malam
pun kunang-kunang pada pohon-pohon di kuburan
kami mencintaimu
dengan cara berbeda. 
hingga kini.  




Agustus 2008-September 2013

No comments:

Post a Comment