Batu di ombak itu,
menunggu di pantai tanpa angin,
memaku mata pada laut yang tak mengalun
sambil mengunyah waktu
dan pada lembah-lembah hari
Duka memanggilnya dari pucuk kering pohonan
jadi helai angin
Batu ombak itu,
mata bermuara tanya:
Kenapa kepiting bunting
Berendam tenang di sekujur lukanya
Yang diam di ombak itu
dipeluk hidup karang sebelum jadi pasir.
adalah bongkah duka
lupa pada namanya,
yang tanya di mata : " kenapa kelu?"
terbahak-bahak melihat pilu riang bermain gelombangpantai berangin, laut mengalun
batu ombak itu
telah menjelma aku
kedalaman,
adalah ketenangan yang ganjil.
Sedih yang menggigil
Manggigil = menggigil (Maluku)
March, 2008
No comments:
Post a Comment