Negeri ini telah bertahan di bawah separuh bendera
Angin terpendam bersama nyanyian raya
dalam lembah
'Hiduplah Indonesia Raya'
di latarbelakang gemuruh suara truk
dengan roda-roda raksasa
membawa kayu dan emas
dari halaman
dan dari belakang gergaji mesin
maju pelan-pelan di dalam hutan
dijejaknya
lahan-lahan kelapa sawit membentangkan
pikat dan muslihat kemakmuran.
Seorang pemuda tanpa tato menyanyikan
Kami tidur di atas emas, berenang di atas minyak
Tapi bukan kami punya.
Gitarnya patah, giginya patah. Kemudian.
"Kami menjadi penggarap sewaan tanah leluhur kami.
ketika kembali ke mata air asal
dan palung tempat legenda memelihara mutiara.
Kami dihadang senjata dan tentara.
'Dilarang masuk'.
Teriakan namamu
Sebelum suara burung dan sungaimu
Menjadi ilusi kebeningan hutan dan pantai
di ruang-ruang spa.
2.
"Tanah kami dirobek
Oleh mereka yang tak pernah mencecap air sungai-sungai kami,
dan belulang leluhurnya tak lapuk
Di bawah daun-daun pohon kayu kami."
Di bawah separuh bendera, bataria!
Teriakan namamu. Sebelum legenda tumbang.
Jangan lupa rekam!
No comments:
Post a Comment